Sandiaga Uno Disuruh Minta Maaf ke Ulama Usai Namanya Jadi Puncak Survei Cawapres 

Sandiaga Uno Disuruh Minta Maaf ke Ulama Usai Namanya Jadi Puncak Survei Cawapres 

RIAUMANDIRI.CO - Politikus Gerindra, Kamrussamad, menilai unggulnya Menparekraf Sandiaga Uno dalam survei calon wakil presiden (cawapres) 2024 belum tentu unggul pula di hati rakyat. 

"Bagus jika survei benar adanya, kita hormati hasilnya sebagai bagian dari metode ilmiah untuk memotret aspirasi publik merupakan bagian dari edukasi publik dalam memberikan referensi calon pemimpin. Walaupun potret survei belum tentu linear dengan kondisi nyata di lapangan," kata Kamrussamad kepada wartawan, Selasa (21/12/2021) dikutip dari Detik.

Menurut Kamrussamad, percuma jika Sandiaga unggul di survei tapi tak jujur kepada masyarakat. Jujur yang dimaksud adalah soal isu rekayasa Ijtima Ulama.


"Khusus ke Mas Sandi mau puncaki survei setiap hari sepanjang tahun jika tidak jujur di depan rakyat akan sulit mendapatkan kepercayaan rakyat, apalagi upaya rekayasa eksploitasi identitas ulama melalui deklarasi capres untuk naikkan elektabilitas nyata telah dilakukan. Padahal jadwal pilpres saja belum ada," ujarnya.

Kamrussamad mengingatkan Sandiaga agar jujur dan minta maaf soal rekayasa Ijtima Ilama meski unggul di survei. Sandiaga diingatkan agar tak berpura-pura.

"Kita ingatkan Mas Sandi agar menyadari bahwa unggul di survei belum tentu unggul di rakyat, karena itu segera minta maaf kepada ulama dan umat, tampilkan sosok baru sebagai negara muda yang siap dikoreksi. Dan tidak hidup dalam kepura-puraan," imbuhnya.

Sandiaga Uno sebelumnya diterpa isu merekayasa Ijtima Ulama demi tiket Pilpres 2024. Gambaran dini peluang Sandiaga di Pilpres 2024 terekam dalam survei, termasuk yang dikeluarkan Charta Politika, Senin (21/12). Nama Menparekraf itu muncul di bursa calon presiden ataupun calon wakil presiden.

Survei Charta Politika Indonesia berlangsung pada 29 November-6 Desember melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Di bursa capres 2024, Sandiaga menempati urutan kelima dengan simulasi 20 nama calon. Sandiaga mendapat 4,0% elektabilitas. Jika 10 nama, Sandiaga naik di urutan keempat dengan 5,8% elektabilitas dan jika dikerucutkan lagi jadi 5 nama, Sandiaga menempati urutan ke-4 dengan 7,1% elektabilitas.

Namun, cerita elektabilitas Sandiaga berbeda di bursa cawapres. Sandiaga menjadi cawapres terkuat versi Charta Politika Indonesia.

"Sandiaga Uno terlihat mendominasi pilihan responden pada pertanyaan terkait dengan calon wakil presiden," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.



Tags Nasional